Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Irab Surat AnNisa ayat 9






📝 Uraian I'rāb Pilihan Kata Kunci

Kata

Kedudukan I'rāb (Fungsi)

Keterangan/Status

وَلْيَخْشَ (Wa lyakhsya)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Majzūm

Lām al-Amr (Lām Perintah) menjazmkan kata kerja. Tanda jazm-nya adalah ḥaḍfu ḥarf al-'illah (menghilangkan huruf illat / alif).

الَّذِينَ (Al-laḍīna)

Ism Mawṣūl (Kata Sambung)

Fā'il (Subjek) dari Lyakhsya, mabnī 'alā fatḥ (tetap berharakat fatḥah) pada posisi raf'.

لَوْ تَرَكُوا (Law tarakū)

Law (Harf Syarṭ Ghair Jāzim) dan Fi'l Māḍī

Law adalah huruf syarat yang tidak menjazmkan. Tarakū adalah Fi'l Māḍī. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

ذُرِّيَّةً (Ḏurriyyatan)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

ضِعَافًا (Ḍi'āfan)

Na'at (Sifat)

Manṣūb (berharakat fatḥah), mengikuti Ḏurriyyatan.

خَافُوا (Khāfū)

Jawab Law (Jawaban Syarat Law)

Fi'l Māḍī (Kata Kerja Lampau), tidak memiliki kedudukan i'rāb karena Law adalah ghair jāzim. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

عَلَيْهِمْ ('Alayhim)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Khāfū.

فَلْيَتَّقُوا (Fa lyattaqū)

Fā' (Harf 'Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Majzūm

Lām al-Amr menjazmkan kata kerja. Tanda jazm-nya adalah ḥaḍfu an-nūn (menghilangkan nūn). Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

وَلْيَقُولُوا (Wa lyaqūlū)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Majzūm

Sama seperti Lyattaqū.

قَوْلًا (Qawlan)

Maf'ūl Muṭlaq (Objek Mutlak)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

سَدِيدًا (Sadīdan)

Na'at (Sifat)

Manṣūb (berharakat fatḥah), mengikuti Qawlan.




🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Pola Lām al-Amr (Perintah): Ayat ini mengandung tiga kata kerja perintah yang menggunakan Lām al-Amr (لْـ):

    • وَلْيَخْشَ (dan hendaklah mereka takut): Majzūm dengan menghilangkan huruf illat (alif).

    • فَلْيَتَّقُوا (maka hendaklah mereka bertakwa): Majzūm dengan menghilangkan nūn.

    • وَلْيَقُولُوا (dan hendaklah mereka mengucapkan): Majzūm dengan menghilangkan nūn.

  2. Kalimat Sisipan (Jumlah I'tirāḍiyah): Kalimat لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ (jika mereka meninggalkan di belakang mereka keturunan yang lemah, mereka khawatir terhadapnya) adalah Jumlah Silah Mawṣūl (anak kalimat dari Ism Mawṣūl الَّذِينَ) yang disisipkan dan berfungsi sebagai penguat makna Fā'il (الَّذِينَ).

    • Karena kalimat ini menggunakan لَوْ (Law), yang merupakan Ḥarf Syarṭ Ghair Jāzim (tidak menjazmkan), maka تَرَكُوا dan خَافُوا tidak mengalami perubahan harakat akhir (tetap mabnī).

  3. Makna Qawlan Sadīdan: قَوْلًا سَدِيدًا (perkataan yang benar/tepat/lurus) adalah Maf'ūl Muṭlaq untuk kata kerja وَلْيَقُولُوا. Penggunaan Maf'ūl Muṭlaq menekankan bahwa jenis perkataan yang wajib diucapkan kepada anak yatim adalah perkataan yang lurus, adil, dan tidak mengandung kebohongan atau intimidasi.

Inti dari ayat ini adalah sebuah nasihat dan peringatan kepada para wali yatim: Perlakukanlah anak yatim sebagaimana kamu ingin anak-anak lemahmu diperlakukan jika kamu mati dan meninggalkan mereka. Peringatan ini diwujudkan dalam dua perintah tegas: takutlah kepada Allah (فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ) dan berkata-katalah dengan ucapan yang benar dan lurus (وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا).